
Marzuki Alie disebut maling uang negara. Teriakan disampaikan ratusan pendemo yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Anti Penjahat DPR (Amanat DPR) saat menggelar demonstrasi di Gedung KPK, Jakarta, Senin (8/10).
Menurut mereka Marzuki Alie terlibat kasus dugaan korupsi proyek Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) yang menyeret politisi PAN, Wa Ode Nurhayati. Wa Ode saat ini sudah menjadi terdakwa dan tengah disidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta.
"Marzuki Alie adalah maling, kawan-kawan," teriak Koordinator aksi, Mustopa.
"Maling, maling, maling, Marzuki Alie Maling," sambut massa aksi.
Amanat DPR pun mendesak KPK untuk mengusut tuntas suap yang ikut diterima Marzuki Alie pada kasus dugaan korupsi DPID itu.
"Kami meminta pimpinan KPK tak segan mengusut kasus suap Marzuki Alie," teriak Mutopa lagi.
KPK, kata Mustofa, jangan terlalu larut dalam polemik yang terjadi dengan Polri. KPK harus tetap bekerja maksimal, termasuk mengusut dugaan suap yang dinikmati Marzuki Alie.
"Marzuki Alie sebagai ketua DPR harus mempertanggungjawabkan bobroknya mentalitas politisi dari intansi pimpinannya," tekan dia.
Oleh karenanya, kata Mustofa, tidak ada alasan lagi bagi KPK untuk tidak menuntaskan suap Rp 300 miliar yang diduga diterima Marzuki. KPK juga jangan ragu untuk memeriksa dan menangkap Marzuki Alie.
"Agar KPK dan PPATK mengumumkan ke masyarakat luas, tentang rekening gendut ketua DPR untuk membongkar aliran suap DPID," ketusnya.
Dalam aksinya, massa aksi juga membentangkan sejumlah spanduk bertuliskan 'KPK Harus Tangkap Marzuki Alie. Selain spanduk, masa aksi juga terlihat memejeng poster dengan foto 'pembajak Marzuki Ali'.
"Tugas ini harus segera dilaksanakan KPK demi mewujudkan intitusi DPR yang bersih dari penjahat anggaran. Marzuki itu mafia ikan paus," tandasnya.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA